Polda Riau Gerebek Bandar Narkoba di Riau, Temukan 7 Paspor Milik Satriandi


NEWSDAILY.ID Riau -- Bandar narkoba Satriandi terkenal licin dan sulit ditangkap. Perjalanan pecatan polisi ini berakhir tadi pagi ketika digerebek Polda Riau di Pekanbaru.

Satriandi tewas dalam baku tembak. Satriandi yang merupakan buron kasus narkoba dan pembunuhan ini punya 7 paspor yang diduga dipakai selama masa pelariannya.

"Kita menyita ada 7 paspor termasuk atas nama Satriandi. Ada. 31 buku tabungan yang kita sita dari lokasi penggerebekan," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko P kepada wartawan, Selasa (23/7/2019).

Menurut Irjen Pol Widodo, memang dalam penggerebekan tidak ditemukan barang bukti narkoba. Hanya ditemukan sejumlah alat untuk mengisap sabu. Namun polisi menduga kuat, dalam bisnis narkoba ini Satriandi yang tewas di tangan tim Reskrimum Polda Riau dipimpin Kombes Hadi Poerwanto diuga kuat sudah lintas negara.

"Jadi ini akan kita ungkap semuanya. Tidak mungkin hanya 3 orang ini,masih ada yang lain, kita masih lakukan pengembangan. Kejahatan mereka ini sudah lintas negara, terbukti adanya paspor. Begitu juga ada transaksi antar bank ada transfer antar bank di buku rekening yang kita sita," kata Irjen Pol Widodo.

Keterkaitan senjata dan amunisi, kata Kapolda, pihaknya juga masih akan melakukan pengembangan. "Dari mana mereka dapatkan ini masih kita kembangkan. Kalau ada indikasi keterlibatan pihak-pihak tertentu akan kita proses lebih lanjut," kata Irjen Pol Widodo.

Irjen Pol Widodo menduga kuat selain narkoba, Satriandi juga bergelut di dunia kejahatan lainnya. Dugaan itu karena polisi menemukan sejumlah senapan laras panjang hingga granat aktif di rumahnya.

"Keterkaitan dengan kejahatan lainnya sangat memungkinkan. Karena dengan bekal seperti ini, ada laras pendek, laras panjang dan peluru dan lainnya ini sangat memungkinkan ada kegiatan lainnya," kata Irjen Pol Widodo.

Penggerebekan ini berlangsung pagi tadi di Perumahan Palsa Residence, Jl Subrantas, Gang Sepakat, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan. Warga setempat mengaku, sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB, sejumlah warga sudah diberi 

Subscribe to receive free email updates: