INKA Teruskan Upaya Tembus Afrika


NEWSDAILY.ID Johannesburg, Afrika Selatan - Negara-negara Afrika mulai melihat industri perkeretaapian selain sebagai solusi bagi transportasi massal dan sarana pengangkutan barang, juga sebagai medium peningkatan perdagangan intra-Afrika. Situasi yang ada saat ini membuka peluang bagi industri Indonesia untuk masuk dan berperan serta dalam pembangunan di Afrika. Hal tersebut disampaikan Dubes RI di Pretoria, Salman Al Farisi, menyambut partisipasi BUMN, PT INKA (Persero), pada Pameran "Africa Rail" yang berlangsung di Johannesburg, 19-20 Juni 2019.

Africa Rail adalah pameran perkeretaapian terbesar di Afrika. Pada pameran yang telah memasuki tahun pelaksanaan ke-22 ini, terdapat setidaknya 130 exhibitor dan 6.000 pengunjung termasuk para pembuat keputusan, operator, regulator, dan pejabat pengadaan bidang perkeretaapian dari berbagai negara. Selain PT. INKA, perusahaan-perusahaan ternama internasional di bidang industri dan komponen perkeretaapian yang turut berpartisipasi pada Africa Rail antara lain CRRC Corporation Limited, Oracle Construction and Engineering, Voith Transnet, GE, Progress Rail, KNORR, dan Luchini. Sedangkan operator termasuk Procurement Team yang hadir antara lain Botswana Railways, DRC, Ghana Railways, TransNamib dan Uganda Railways. Kehadiran PT INKA sebagai upaya penetrasi pasar Afrika yang terbuka luas memasuki the African Continental Free Trade Area (AfCFTA).

Dengan diratifikasinya dokumen AfCFTA oleh setidaknya 22 negara Afrika pada akhir Mei 2019, AfCFTA resmi berlaku di kawasan Afrika. Di bawah Pakta Perdagangan bebas ini, negara-negara Afrika berkomitmen untuk memotong hambatan tarif sebesar 90% pada berbagai jenis barang dengan tujuan meningkatkan perdagangan intra-Afrika. Pada saat yang bersamaan, African Union (AU) sebagai organisasi regional yang membidani AfCFTA, juga mencanangkan Visi AU 2040 untuk program revitalisasi perkeretaapian di Afrika. Melalui Visi 2040, dicanangkan road map sebagai upaya mengatasi berbagai gap ketimpangan konektivitas negara-negara Afrika, mencakup penciptaan jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan semua ibukota Afrika dan pusat-pusat komersial di benua tersebut.

Corporate Communication PT INKA (Persero), Hartono, menyatakan keinginan PT INKA untuk lebih mengibarkan bendera Indonesia di kawasan Afrika. Di tengah dinamika kompetisi antar pabrikan kereta api oleh berbagai negara, PT INKA menawarkan kualitas produk dan after-sales service yang dapat diandalkan. 

"Kehadiran PT. INKA untuk pertama kalinya di pameran Africa Rail diharapkan mampu membuka pintu kesempatan selanjutnya, setelah kami berhasil melakukan ekspor kereta api ke Bangladesh, Filipina, Singapura, Australia dan Malaysia," kata Hartono di sela-sela pameran. Lebih lanjut dikatakan bahwa di antara kelebihan layanan purna jual PT INKA yang selalu dikedepankan adalah penyediaan tenaga ahli bagi pembeli sehingga memastikan operasionalisasi produk berjalan baik, pemberdayaan SDM setempat, serta adanya alih teknologi dalam jangka panjang.

Selama pameran berlangsung, Dalam rangka penjajakan pasar dan pengembangan kerja sama, KBRI Pretoria menjembatani pertemuan PT INKA dengan perusahaan Afrika Selatan Transnet dan operator kereta api PRASA. Baik Transnet dan PRASA menyatakan ketertarikan untuk mengetahui lebih lanjut produk PT INKA dan diharapkan terdapat pembicaraan tindaklanjut. PT. INKA juga telah melakukan komunikasi dengan beberapa perusahaan terkait terhadap kemungkinan kerja sama pengembangan perkeretaapian di Afrika antara lain dengan Mozambique, Nigeria, Botswana dan Zambia.

Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan berbagai upaya guna menembus pasar non-tradisional, termasuk Afrika. Pada industri perkeretaapian, telah dibentuk Indonesia Railway Development Consortium (IRDC) yang terdiri dari beberapa BUMN terkait seperti PT. INKA, PT Waskita Karya, PT. LEN dan PT. KAI. Konsorsium diharapkan dapat mengibarkan bendera Indonesia, menjadi one step solution. Bersama IRDC, PT INKA berupaya mendapatkan pasar pengembangan produk perkeretaapian Indonesia melalui penyediaan sarana perkeretaapian dan pengembangan prasarana termasuk pembangunan infrastruktur, operasional, pemeliharaan dan penyediaan paket solusi pendanaan. 

Kesuksesan PT INKA memproduksi dan memasarkan produk sarana kereta api menjadikan perusahaan terus memperbesar kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru antara lain di Banyuwangi. Pembangunan fasilitas produksi baru diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan sarana kereta api di pasar luar negeri yang lebih luas. Pemilihan lokasi di Banyuwangi dilakukan dengan pertimbangan kemudahan akses ke pelabuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang akan mendukung operasionalisasi perusahaan.

Subscribe to receive free email updates: